Variasi Warna : kuning, coklat
Kadar Transparasi : Transparant. Translucant,
Kilap Polis : Kilap-minyak.
Index Bias : 1,54 Kadar Keras : 2-2,5. Berat Jenis : 1,05-109
Formula Kimia : C10H16O Sistem Kristal : amorf
Wilayah Penghasil : Rumania, kanada, dominika.
Aura Batu : Memancarkan energy alam, memacu pertumbuhan dankesuburan.
Relefansi profesi : Praktisi bidang pertanian, agrobisnnis, lingkungan hidup
Kalau mengacu pada criteria bahwa batu permata harus berkadar kekerasan minimal 4 dalam sekala mohs, maka amber tidak termasuk hitungan mengingat kekerasannya hanya 2-2,5. Lagi pula memang sejatinya dia tidah bisa disebut batu permata, karena amber terbentuk bukan dari mineral batu tapi dari getah pohon pinus yang membeku dan tertimbun tanah selama ribuan tahun sehingga mengeras, tapi tidak lantas berubah jadi batu. Buktinya kalau disulut dengan korek api amber akan menyebarkan bau harum layaknya bau dammar yang dibakar. Maka kalau dia kita masukkan dalam pembahasa, itu hanyalah sebagai pelengkap sifatnya, mewakili grup permata organic pada umumnya termasuk koral dan mutiara.
Sebagai permata amber yang transparan bisa diasah polosan untuk dipasang sebagai perhiasan. Jenis permata organic ini sering dicari oleh para penghobi untuk melengkapi koleksi. Harganya bisa cukup tinggi bila kebetulan ditemukan yang transparan dengan kandungan fosil serangga purba yang terperangkap dalam tubuhnya, seperti semut, nyamuk atau lebah. Kalau toh amber kitaa ikutkan sebagai permata disini pertimbangannya lebih dikarenakan factor keunikan dan keindahan.
Sumber :
Fakta Fenomena dan Pesona Batu Permata, oleh Bapak Slamet Rahardjo. UP Sinar Ratna, Surakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar